Sabtu, Maret 10, 2012

FIMOSIS



BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Pada akhir tahun pertama kehidupan, retraksi kulit preputium ke belakang sulkus. Glandularis hanya dapat dilakukan pada sekitar 50% anak laki-laki, hal ini meningkat menjadi 89% pada saat usia tiga tahun. Insidens fimosis adalah sebesar 8% pada usia 6 sampai 7 tahun dan 1% pada laki-laki usia 16 sampai 18 tahun. Pada pria yang lebih tua, fimosis bisa terjadi akibat iritasi menzhun. Fimosis bisa mempengaruhi proses berkemih dan aktivitas seksual. Biasanya keadaan ini diatasi dengan melakukan penyunatan (sirkumsisi). Suatu penelitian lain juga mendapatkan bahwa hanya 4% bayi yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis pada saat lahir, namun mencapai 90% pada saat usia 3 tahun dan hanya 1% laki-laki berusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital. Walaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 20% dari 200 anak laki-laki berusia 5-13 tahun yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis.Fimosis, baik merupakan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat, merupakan kondisi dimana kulit yang melingkupi kepala penis (glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis. Kulit yang melingkupi kepala penis tersebut juga dikenal dengan istilah kulup, prepuce, preputium, atau foreskin. Preputium terdiri dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan dan belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium melekat pada glans penis.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan umum
Mengetahui bagaimana  Asuhan  pada anak dengan penyakit fimosis
2.      Tujuan khusus:
a.       Mengetahui pengertian pada penyakit Fimosis.
b.      Mengetahui Etiologi, gejala tindakan tepat untuk mengatasi Fimosis.
c.       Mengetahui Evaluasi yang di harapkan.


BAB II

TINJAUAN TEORI
1.      Definisi
Fimosis adalah penyempitan pada prepusium  kelainan ini juga menyebabkan bayi /anak sukar berkemih kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit prepusium mengelembung sepeti balon bayi /anak sering menangis keras sebelum urin keluar keadaan demikian lebih baik segera disunat tetapi kadang orang tua tidak tega karena bayi masih kecil.untuk menolongnya dapat dicoba dengan melebarkan lubang prepusium tersebut dan biasanya akan terjadi luka. Untuk mencegah infeksi dan luka tidak merapat lagi pada luka tersebut dioleskan salep antibioitik tindakan ini mula-mula oleh dokter.selanjutnya dirumah orang tua sendiri diminta melakukannya seperti orang yang dilakukan dokter ( pada orang barat,sunat dlakukan pada seoraang bayi laki-laki ketika masih dirawat atau ketika baru lahir tindakan ini untuk kebersihan mencegah infeksi karena adanya smegma bukan karena keagamaan.


BAB III
PEMBAHASAN
1.      Definisi
Fimosis adalah penyempitan pada prepusium. kelainan ini juga menyebabkan bayi / anak  sukar berkemih kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit prepusium menggelembung seperti balon bayi /anak sering menangis keras sebelum urine keluar. fimosis didapat ( fimosis patologik,fimosis yang  sebenarnaya, true phimosis) timbul kemudian setelah lahir. Hal ini berkaiatan dengan kebersihan ( higine ) alat kelamin yang buruk, peradangan kronik gland penis dan kulit preputium ( balanoposthitis kronik ),atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction ) pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukan jaringan ikat ( fibrosis ) dekat again kulit preputium yang membuka.
4

2.      Patofisiologi
Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir terhadap adesi alamiah antara preputium dengan glens penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang dan debris yang dihasilkan oleh epitel preutium ( smegma) mengumpul didalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan preputium dari glens penis.ereksi penis yang secara berkala membuat reputium terdilatasi perlahan-lahan sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat dapat ditarik ke proksimal.
3.      Tanda dan Gejala
1.      Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin
2.      Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan mengembung saat mulai buang air kecil yang kemudian menghilang setelah berkemih.hal yang tersebut disebabkan oleh karena urin yang keluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum keluar melalui muaranya yang sempit.
3.      Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air karena timbul rasa sakit
4.      Kulit penis tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan
5.      Air seni keluar tidak lancar.kadang-kadang menetes dan kadang-kadang dengan arah yang tdak dapat diduga
6.      Bisa juga disertai demam
7.      Iritasi pada penis
4.      Komplikasi
1.      Ketidak nyamanan atau nyeri saat berkemih
2.      Akumulasi sekret dan smegma dibawah preputium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut
3.      Ada kasus berat dapat menimbulkan retensi urin
4.      Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan pembekakan glans penis yang disebut parafimosis
5.       Pembekakan atau radang pada ujung kemaluan yan disebut ballonitis
6.      Ubuh infeksi pada saluran air seni (ureter ) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal
7.      Fimosis merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker penis
5.      Penatalaksaan
Fimosis didapat ( fimosis patologik,fimosis yang sebenarnya,true phimosis )  timbul kemudian setelah lahir.hal ini berkaitan dengan kebersihan ( higine ) alat kelamin yang buruk,peradangan kronik glens penis dan kulit preputium ( balonoposthis kronik ) atau penarikan berlebihan kulit preputium (forcefulretraction ) pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukan jaringan ikat ( fibrosis ) dekat bagian kulit preputium yang membuka.fimosis kongenital sering kali menimbulkan fenomena ballooning yakni kulit preputium mengembang saat berkemih karena desakan pancaran air seni tidak diimbangi besarnya tubang diujung preputium fenomena ini akan hilang dengan sendirinya,dan tampak adanya fimosis patologik tidak selalu menunjukan adanya hambatan ( obstruksi ) air seni.selama tidak apat hambatan aliran air seni,buang air kecil berdarah ( hematuria) atau nyeri preputium, fimosis bukan merupakan kasus gawat darurat.
Fimosis kongenital seyogyanya dibiarkan saja,kecuali bila terdapat alasan agama dan atau sosial untuk disirkumsisi.hanya diperlukan penjelasan dan pengertian mengenai fimosis kongenital yang memang normal dan lazim terjadi pada masa kanak-kanak serta menjaga kebersihan alat kelamin dengan secara rutin membersihkannya tanpa penarikan kulit preputium secara berlebihan kebelakang batang penis dan mengembalikan kembali kulit preputium kedepan batang penis setiap selesai membersihkan alat kelamin menarik kulit preputium secara berlebihan kebelakang sangat berbahaya karena menyebabkan luka,fimosis didapat,bahkan parafimosis. Seiring dengan berjalanya waktu,perlekatan anatara lapis bagian dalam kulit preputium dan glans penis akan lepas dengan sendirinya.walaupun demikian,jika fimosis menyebabkan hambatan aliran seni,diperlukan tindakan sirkumsisi ( membuang sebagian atau seluruh bagian kulit preputium ) atau teknik bedah plastik lainya seperti preputioplasty ( memperlebar bukaan kulit preputium tanpa memotongnya ). Indikasi medis utama dilakukannya tindakan sirkumsisi anak-anak adalah fimosis patotogik.
Terapi fimosis pada anak-anak tegantung pada pilihan orang tua dan dapat berupa sirkumsisi plastik atau sikumsisi kardikal setelah usia 2 tahun. Pada kasus dengan konflikasi,seperti infeksi saluran kemih berulang atau balloting kulit prepusium saat miksi sirkumsisi akan segera dilakukan tanpa memperhitungkan usia pasien.tujuan sirkumsisi palstik adalah utuk memperluas ligkaran kulit prepusium saat retraksi kulit dengan mempertahankan kulit prepusium secara kosmetik.pada saat yang sama,peering ketan dibebaskan dan dilakukan frenulotomi dengan ligasi arteri fernular jika terdapat brfienulum.sirkumsisi neonatal rutin untuk mencegah karsinoma penis tidak dianjurkan.kontra indikasi operasi adalah infeksi tokal akut dan anomali congenital dari penis
Sebagai pilihan terapi konserpatif dapat diberikan salep kartikoit ( 0,05/0,1 % 2 kali ) sehari selama 20 sampai 30 hari terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak yang masih memakai popok tetapi dapat dipertimbangkan untuk usia sekitar 3 tahun.
Ø  Cara menjaga kebersihan pada fimosis
1.      Bokong
area ini mudah terkena masalah karena sering terpapar dengan popok basah dengan macam-macam iritasi dari bahan kimia serta mikro organisme penyebab infeki air kemih atau tinja,maupun gesekan dengan popok atau baju biasanya akan timbul gatal-gatal dan merah disekitar bokong. Meski tidak semua bayi mengalaminya tapi beberapa bayi,gatal-gatal merah  dibokong cenderung berulang timbul.tindak pencegahan yang penting ialah mempertahankan area ini tetap kering dan bersih.
2.      Penis
a.       Sebaiknya setelah BAK penis dibersihkan dengan air hangat menggunakan kassa
b.      Setiap selesai BAK popok selalu diganti agar kondisi penis tidak iritasi.
c.       Setelah BAK penis jangan dibersihkan dengan sabun yang banyak karena bisa menyebabkan iritasi


BAB IVPENUTUP

A.    Kesimpulan
Fimosis adalah suatu penyempitan lubang kulit preputium sehingga tdak dapat ditarik ( diretraksi ) ke atas glans penis ini disebabkan oleh infeksi bakteri karena tidak adanya proteksi diri yang ada kuat. Dan diagnosa  yang sering muncul pada kasus ini adalah:
1.      Pre operasi
a.       Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
b.      Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan penis.
c.       Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi pada saluran prkemihan
2.      Post operasi
a.       Nyeri akut berhubungan agen cidera fisik
b.      Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi
B.     Saran
Dengan adanya makalah degan kasus fimosis pada anak diharapkan mahasiswa dapat menegerti tentang pengertian etiologi dan patosiofisiologi serta mamapu memeberikan suatu asuhan yang benar pada anak yang menderita fimosis 

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, aziz alimul 2008 pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan Jakarta salemba medika diakses pada hari selasa 13 september 2011.
Buku kuliah ilmu kesehatan anak Jakarta bagian ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas andalas diakses pada hari selasa 13 september 20011
Ngastiyah.2005.perawatan anak sakit.jakarta: EGC diakses pada hari selasa12 september 2011.
Website  http://fimosisanak.blogspot.com/ diakses pada hari rabu 14 september 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar